Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang
digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun,
menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi
yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang
digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Dapat juga diasumsikan bahwa Teknologi Informasi
adalah teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk
mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.
Sistem Informasi Strategis adalah system informasi
yang menggunakan Teknologi Informasi (IT) untuk membantu perusahaan dalam hal
mendapatkan keunggulan bersaing, meminimalkan hal yang tidak menguntungkan
sehingga tercapai tujuan strategis perusahaan.
Sistem Informasi Strategis membantu perusahaan
dengan menyediakan produk dan layanan yang memberikan keuntungan lebih stategic
dibandingkan pesaingnya dalam pasar yang kompetitif. Dapat juga diasumsikan
sebagai sistem informasi yang mempromosikan inovasi bisnis, meningkatkan proses
bisnis, dan membangun sumber daya informasi bagi sebuah perusahaan.
Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang
dimiliki oleh perusahaan dimana keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi
dan bersaing dengan perusahaan lainnya untuk meningkatkan value (nilai)
perusahaan baik dalam hal peningkatan laba maupun citra perusahaan. Contoh
perusahaan-perusahaan telekomunikasi berusaha untuk mendapatkan konsumen
sebanyak-banyaknya dengan cara berkompetisi sesuai dengan keunggulan yang
dimilikinya.
Dalam upaya
mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus menghadapi tantangan bahkan tekanan-tekanan internal dan eksternal
perusahaan. Salah satu pendekatannya adalah bagaimana mengefektifkan potensi
sumberdaya yang ada, bisa melalui peningkatan kualitas produk dan layanan
kepada pelanggan, maupun melalui pemanfaatan kemajuan teknologi informasi.
Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi
bersaing yang menguntungkan dalam suatu industry. Strategi bersaing bertujuan
membina posisi yang menguntungkan dan kuat dalam melawan kekuatan yang
menentukan persaingan dalam industri.
Kompetisi merupakan karakteristik positif dalam
bisnis, persaingan alami dan sehat adalah pendukung majunya suatu pasar.
Persaingan ini mendorong upaya untuk mendapatkan keunggulan kompetitif di
pasar, oleh karenanya diperlukan kemampuan kompetitif yang signifikan pada
berbagai bagian dari perusahaan. Hal ini ditujukan untuk menjaga bisnis
terhadap ancaman pendatang baru.
Gambar 1. Competitive Forces and Strategies
Lima strategi kompetensi dasar dalam bersaing yakni:
ü Strategi
Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership Strategy)
Menjadi produsen rendah biaya dalam menghasilkan
barang dan jasa, atau membantu menurunkan biaya bagi pemasok dan pelanggan, sehingga
pesaing memiliki biaya produksi yang lebih tinggi.
ü Strategi
Diferensiasi (differentiation strategy)
Mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk dan
layanan dari para pesaing atau mengurangi keunggulan diferensiasi dari pesaing.
Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk fokus pada produk atau jasa untuk
memberikan keuntungan dalam segmen pasar yang unik/niche market.
ü Strategi
Inovasi (innovation strategy)
Menemukan cara baru dalam melakukan bisnis. Strategi
ini dapat melibatkan pengembangan produk dan atau jasa yang unik guna memasuki
pasar yang unik /niche market. Hal ini juga dapat melibatkan perubahan radikal
dalam proses bisnis untuk memproduksi atau mendistribusikan produk dan layanan
dari mayoritas jenis dan cara yang ada.
ü Strategi
Pertumbuhan (growth strategy)
Secara signifikan memperluas kapasitas perusahaan
untuk menghasilkan barang dan jasa, ekspansi ke pasar global, diversifikasi ke
produk dan jasa baru, atau mengintegrasikan ke dalam produk dan jasa
terkait.
ü Strategi Aliansi
(alliance strategy)
Membentuk hubungan bisnis baru/aliansi dengan
pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan perusahaan lain. Hubungan ini bisa
berupa merger, akuisisi, usaha patungan, pembentukan "perusahaan
virtual," atau pemasaran lainnya, manufaktur, atau perjanjian distribusi
antara pelaku usaha dengan mitra dagangnya.
Investasi didalam teknologi informasi dapat
mendukung perusahaan dalam bersaing, berikut adalah gambaran peran teknologi
informasi dan contoh penerapannya.
1. Penerapan teknologi informasi akan meminimalkan
biaya bisnis proses, baik
dalam
hubungannya dengan konsumen maupun supplier.
2. Meningkatkan service / layanan yang diberikan
kepada pelanggan.
3. Pemanfaatan teknologi informasi meminimalkan
pesaing.
4. Inovasi produk baru yang melibatkan teknologi
informasi sebagai komponennya.
5. Menciptakan pasar yang baru.
6. Meningkatkan kualitas dan efisiensi serta
mempersingkat waktu layanan
pelanggan,
7. Menggunakan IT untuk pengembangan bisnis
(business development), mengatur
bisnis
secara regional dan global.
8. Membangun system informasi yang terhubung dengan
internet dan extranet untuk
support
hubungan bisnis dengan costumer, supplier, subcontractor, dsb.
Gambar 2. Strategi Dasar Bisnis Dengan Memanfaatkan
IT
Sedangkan strategi kompetitif lainnya adalah dengan
cara investasi di bidang teknologi informasi yang memungkinkan perusahaan untuk
membangun kemampuan TI strategis sehingga mereka dapat memanfaatkan peluang
yang ada. Dalam beberapa kasus, hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan berinvestasi
dalam sistem informasi berbasis komputer untuk meningkatkan efisiensi proses
bisnis internal. Kemudian, dengan berbekal platform teknologi strategis,
perusahaan dapat memanfaatkan investasi di bidang TI dengan mengembangkan
produk dan layanan baru yang tidak akan mungkin berhasil tanpa dukungan TI yang
kuat. Contohnya saat ini yang penting adalah pengembangan lebih lanjut jaringan
intranet perusahaan dan ekstranet, yang memungkinkan mereka untuk meningkatkan
efek dari investasi sebelumnya dibidang internet browser, PC, server, dan
client / server jaringan.
Gambar 3. Building costumer value via internet
Jika suatu perusahaan menginvestasikan uangnya untuk
mengembangkan sistem informasi, membuat aplikasi, dan memasang jaringan
komputer maka hubungan antara biaya IT dan kinerja perusahaan dapat dinyatakan
secara sederhana yaitu: manfaat yg diterima melebihi biaya yang diinvestasikan,
karena IT dinilai dapat meningkatkan kinerja organisasi.
Nilai
investasi TI adalah kemampuan organisasi utk mengidentifikasikan dan mengukur
penambahan dampak manfaat dan positif yang berkaitan dengan penerapan TI dalam
operasi bisnisnya.
IT Governance Focus Area (Area focus Tatakelola
TI) (Source : www.itgi.org)
Area focus Tatakelola IT Perusahaan
Strategic alignment: fokus pada kepastian hubungan
bisnis dan perencanaan TI: penetapan, pemeliharaan dan validasi usulan nilai
tambah TI; dan keselarasan operasi TI dengan operasional perusahaan.
Value delivery: mengenai pelaksanaan usulan nilai
tambah melalui siklus pengantaran, memastikan bahwa TI memberikan manfaat untuk strategi,
konsentrasi pada optimasi biaya dan memberikan nilai tambah perusahaan dari TI
Resource management: mengenai investasi optimal, dan
manajemen yg sesuai, sumberdaya yg kritis: aplikasi, informasi, infrastruktur
dan orang. Kunci sukses berkaitan dengan optimasi pengetahuan dan
infrastruktur.
Risk Management: memerlukan kesadaran pegawai
senior, pengertian yg jelas mengenai resiko perusahaan, mengerti persyaratan
kebutuhan, transparansi resiko bagi perusahaan dan tanggung jawab manajemen
risiko dalam organisasi.
Performance measurement: menjajaki dan memonitor
penerapan strategi, pemenuhan proyek, penggunaan sumberdaya, proses kinerja dan
mengantarkan bisnis, penggunaan, contoh, balanced scorecard yg menterjemahkan
strategi ke dalam kegiatan utk mencapai tujuan yg dapat diukur melebihi
akuntasi yg conventional.
Masalah investasi di bidang teknologi informasi
merupakan hal yang cukup signifikan bagi para manajemen senior perusahaan. Di
satu sisi mereka sadar bahwa sudah saatnya (kalau tidak memang karena sudah
terlambat) mereka harus memiliki suatu teknologi informasi yang dapat menunjang
bisnis mereka, sementara di lain pihak mereka harus mengeluarkan biaya yang
relatif cukup besar untuk dapat merancang dan mengimplementasikan teknologi
informasi yang dibutuhkan. Tanpa memiliki teknologi informasi yang cukup
canggih, sulit di alam kompetisi global ini untuk dapat bersaing dengan
perusahaan-perusahaan besar dari manca negara yang mulai banyak mengembangkan
usahanya di tanah air. Namun salah mengidentifikasikan kebutuhan teknologi pun
akan menjadi bumerang bagi organisasi yang bersangkutan
Peranan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
Dalam Perusahaan
Sistem informasi dan teknologi informasi memberikan
empat peran utama di dalam organisasi bisnis (perusahaan) yaitu untuk
meningkatkan:
1)
Efisiensi.
Efisiensi artinya menggantikan peran manusia dengan
teknologi informasi sehingga memudahkan pekerjaan dan mempercepat pekerjaan.
2) Efektivitas.
Sistem informasi ini digunakan oleh pimpinan untuk
pengambilan keputusan yang lebih efektif berdasarkan informasi yang akurat,
tepat waktu, relevan, mudah, murah dan handal.
3)
Komunikasi.
Untuk memudahkan komunikasi dan mempercepat pengambilan
suatu keputusan dapat digunakan email atau teleconference.
4)
Kompetitif.
Kompetitif, artinya digunakan untuk meningkatkan
daya saing perusahaan di dalam era persaingan yang semakin ketat ini.
Contoh pemanfaatan teknologi informasi dalam perusahaan
:
Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan
setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam
lingkungan kerjanya. Penerapan Teknologi informasi dan komunikasi tentu akan
berdampak pada perubahan kebiasaan kerja. Contoh : penggunaan intranet untuk helpdesk technical
support yang memanfaatkan teknologi Local Area Netwok akan meminimalkan
penggunaan kertas kerja pada operasional bisnis perusahaan. Selain itu
pemanfaatan internet sebagai sarana untuk website perusahaan yang berfungsi
sebagai online company profile juga akan meminimalkan anggaran keuangan
perusahaan untuk mencetak company profile, bahkan dengan adanya website
tersebut akan meningkatkan good corporate image terhadap pesaing, partner
bisnis dan konsumennya.
Dengan adanya internet juga dapat digunakan untuk
komunikasi antar karyawan dalam divisi yang sama maupun berbeda divisi bahkan
untuk komunikasi dengan konsumen dan partner bisnisnya dapat menggunakan email
dan messenger. Hal ini tentu dapat meminimalkan penggunaan kertas dan biaya
telepon / fax, juga dapat mengurangi biaya transport untuk visit ke konsumen.
Penggunaan computer juga memudahkan pekerjaan
karyawan perusahaan, karena pekerjaan menjadi lebih cepat selesai dengan
tingkat kesalahan yang minim. Apalagi jika perusahaan menerapkan computer based
information system dimana system informasi perusahaan tersebut dibuat
sedemikian rupa saling terhubung (integrated) dan mengotomatiskan
pekerjaan-pekerjaan rutin operasional, seperti misalnya pencetakan kwitansi akan
terhubung langsung dengan laporan keuangan perusahaan.
Gambar 4. Information System in Value Chain
Keuntungan-keuntungan penerapan teknologi IT di
perusahaan adalah :
1. Efisiensi tenaga kerja karena pekerjaan yang
manual diotomatiskan.
2. Memperpendek rantai birokrasi dan waktu kerja
sehingga berpengaruh pada penghematan biaya.
3. Dengan tersedianya data dan informasi yang up to
date maka pengambilan keputusan dapat lebih cepat, sehingga menjadikan
perusahaan lebih kompetitif terhadap pesaingnya.
4. Penghematan biaya pemasaran dan promosi produk
dan jasa yang ditawarkan perusahaan, karena menggunakan website perusahaan yang
juga berfungsi sebagai online company profile dan memperluas pangsa pasar.
5. Dengan penerapan teknologi informasi pada
operasional perusahaan maka system dapat terintegrasi di semua bagian sehingga
dapat memudahkan arus informasi dan kecepatan respon terhadap suatu masalah.
Jadi dengan pemanfaatan teknologi informasi maka
akan memudahkan arus informasi secara internal maupun eksternal perusahaan,
meminimalkan resiko factor human error dan efisiensi di segala bidang, tentunya
hal ini akan berpengaruh pada margin keuntungan yang didapat perusahaan secara
akumulatif.
Selain itu peran teknologi IT dalam perusahaan
adalah menciptakan value (nilai tambah) bagi pelanggan perusahaan, dimana
dengan penerapan IT maka layanan kepada pelanggan makin cepat dan baik sehingga
pelanggan puas dengan pelayanan yang diterimanya, hal itu dapat menciptakan
loyalitas sehingga pelanggan tersebut bersedia menjadi konsumennya untuk jangka
panjang. Loyalitas pelanggan merupakan hal yang didambakan oleh tiap perusahaan
karena mempengaruhi stabilitas income perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar