Keputusan tidak terstruktur (unstructured
decision) adalah keputusan yang pengambilan keputusannya harus memberikan
penilaian, evaluasi, dan pengertian untuk memecahkan masalahnya. Level : Middle
management, management operational
Keputusan terstruktur (structured
decision), sebaliknya, sifatnya berulang dan rutin, dan melibatkan
prosedur yang jelas dalam menanganinya, sehingga tidak perlu diperlakukan
seakan-akan masih baru. Level : Senior executive
Keputusan Semi Terstruktur
(semistructured) dimana hanya beberapa permasalahan memiliki jalan cepat
dalam penyelesaian masalah yang sesuai prosedur.
Kecerdasan (intelligence) terdiri
atas mengumpulkan, mengidentifikasi dan memahami masalah yang terjadi pada
organisasi. Mengapa masalah itu terjadi, di mana, dan akibat apa yang dialami
perusahaan.
Rancangan (design) melibatkan
identifikasi dan pencarian berbagai solusi masalah.
Pilihan (choice) adalah tentang
memilih alternatif solusi yang ada.
Implementasi (implementation) adalah
tentang membuat alternatif yang dipilih dapat bekerja, dan tetap mengawasi
seberapa baik kerja solusi tersebut
PERAN MANAJER DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Peran manajer yaitu bertanggungjawab
dalam pengambilan keputusan, menulis laporan, menghadiri rapat, bahkan
merancang pesta ulang tahun. Model dari perilaku manajer diantaranya:
Manajemen gaya klasik (clasical
model of management)
Tokohnya Henri Fayol yang mencetuskan
lima fungsi klasik dari manajer, yaitu merencanakan, mengorganisasikan,
mengoordinasikan, memutuskan dan mengendalikan / planning, organizing,
coordinating, deciding, and controlling
Model manajemen klasik menjelaskan fungsi
manajerial secara formal , tetapi tidak menunjukan apa yang dilakukan para
manajer secara terperinci saat mereka merencanakan, memutuskan sesuatu, dan
mengendalikan pekerjaan orang lain.Model keperilakuan (behavioral model) menyatakan
bahwa perilaku manajer yang sebenarnya terlihat tidak lebih sistematis, lebih
informal, kurang reflektif, lebih reaktif, dan kurang terorganisasi dengan baik
daripada yang kita percayai dalam rangka model klasik.
Peran manajerial (managerial roles) adalah
perkiraan-perkiraan aktivitas yang seharusnya dilakukan para manajer organisasi
dimana para manajer bertindak sebgai figur utama dalam organisasi ketika mereka
mewakili perusahaan mereka kepada dunia luar dan melakukan tugas-tugas
simbolik, seperti memberikan penghargaan kepada karyawan manajer bertindak
sebagai pemimpin, memberi motivasi, nasihat, dan mendukung bawahannya.
Peran Informasi (informational role), manajer
bertindak sebagai pusat saraf dari organisasi, menerima informasi terkini yang
paling konkret dan mendistrinbusikannya kembali kepada mereka yang
memerlukannya.
Peran Pengambil Keputusan (decisional
role), mereka bertindak sebagai wirausahawan dalam mengusulkan jenis-jenis
aktivitas baru, menangani konflik dalam organisasi.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBENARNYA
Peran manajer dan system informasi akan
meningkatkan pengambilan keputusan, yang akan memberikan hasil yang positif.
Ada 3 alasan yang mendasarinya :
Kualitas Informasi
Manajemen filter
Manajer memiliki perhatian selektif,
fokus pada beberapa jenis masalah dan solusi, dan
bisa menolak informasi yang tidak sesuai
dengan konsep mereka.
Organisasi politik
Organisasi yang berbentuk birokrasi
memiliki kompetensi untuk bertindak tegas. ketika lingkungan berubah, maka
bisnis perlu mengadopsi model bisnis baru untuk bertahan hidup.
B. SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN
BUSINESS INTELLIGENCE / KECERDASAN
BISNIS
“Bisnis intelijen” adalah istilah
yang digunakan oleh hardware, vendor software dan
konsultan teknologi informasi untuk
menggambarkan infrastruktur pergudangan, mengintegrasikan, melaporkan, dan
menganalisis data yang berasal dari lingkungan bisnis. Infrastruktur dasar
mengumpulkan, menyimpan, membersihkan, dan membuat informasi yang relevan
tersedia untuk manajer. Pikirkan database, data gudang, dan data pemasaran “Analisis
Bisnis” merupakan istilah vendor yang lebih berfokus pada alat dan teknik
untuk menganalisis dan memahami data.
LINGKUNGAN BUSINESS INTELLIGENCE
Data dari lingkungan bisnis: Bisnis
harus berurusan dengan kedua Data terstruktur dan tidak terstruktur dari
berbagai sumber, termasuk perangkat mobile dan internet.
Infrastruktur Bisnis intelijen: Landasan
yang mendasari bisnis intelijen adalah sistem database yang kuat dan relevan
Data untuk mengoperasikan bisnis. Data
dapat disimpan dalam database transaksional atau gabungan dan terintegrasi
ke pusat data perusahaan.
Analisis Bisnis toolset: Satu set
perangkat lunak yang digunakan untuk menganalisis data dan menghasilkan
laporan, menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh manajer, dan melacak kemajuan
bisnis dengan menggunakan indikator kunci kinerja.
Pengguna Metode dan Manajerial: Manajer
memaksakan agar pada analisis data menggunakan berbagai metode manajerial yang
mendefinisikan tujuan bisnis strategis dan menentukan bagaimana pengukuran
kemajuan.
Platform Penerima– SIM, DSS, ESS
C. BUSINESS INTELLIGENCE CONSTITUENCIES
PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MANAJEMEN
MENENGAH DAN OPERASI
Yaitu dengan penggunaan MIS dan TPS
untuk keputusan yang rutin, dan DSS untuk pengambilan keputusan semi-
terstruktur. Dikenal adanya:
Model analisis sensitivitas yang
menjawab pertanyaan (what-if) berulang kali untuk memprediksi berbagai hasil
ketika salah satu atau lebih variabel berubah secara fluktuatif.
Pivot Table yang digunakan oleh
manajer dan analis untuk mengidentifikasi dan memahami pola dalam informasi
bisnis yang mungkin berguna untuk pengambilan keputusan semi terstruktur.
Contoh :
PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MANAJEMEN
SENIOR
Sistem Pendukung Eksekutif / Executive
Support Systems (ESS)
Fungsi : membantu manajer dalam masalah
tidak terstruktur dan semistruktur dengan berfokus pada kebutuhan informasi
pihak manajemen senior.
PEMBANGUN ESS, yaitu:
Balanced Scorecard Method (kerangka
kerja untuk rencana strategis operasional sebuah perusahaan dengan berfokus
pada hasil yang terukur pada empat dimensi kinerja perusahaan: keuangan, proses
bisnis, pelanggan, dan pembelajaran dan pertumbuhan)
Key Performance Indicators (KPIs) yang
merupakan langkah-langkah yang diusulkan oleh manajemen senior untuk memahami
seberapa baik perusahaan berkinerja bersama pada setiap dimensinya
Nilai Bisnis ESS yaitu dilihat dari
fleksibilitasnya dan kemampuannya untuk menganalisis, membandingkan para pengguna
melihat lebih data dalam waktu yang lebih singkat dengan kejelasan dan
pemahaman yang lebih baik dari yang dapat diberikan oleh yang sistem berbasis
kertas (manual).
GROUP DECISION-SUPPORT SYSTEMS (GDSS)
atau SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELOMPOK
GDSS adalah sistem interaktif berbasi
komputer yang digunakan untuk memfasilitasi penyelesaian masalah tidak
terstruktur oleh sekelompok pengambil keputusan yang bekerjasama sebagai suatu
kelompok baik dalam lokasi yang sama atau lokasi yang terpisah. GDSS memiliki
software dan hardware yang special. Hardware nya mencakup computer, alat
koneksi jaringan, OHP, dan layar untuk menampilkan bayangan OHP. Software
pengadaan pertemuan, dokumen, peringkat, pengedit dan pengiriman hasil
pertemuan untuk pengambilan keputusan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar