Rabu, 22 Juni 2016

E Commerce

E-COMMERCE MASA KINI
E-commerce merajuk pada penggunaan Internet dan Web untuk melakukan transaksi bisnis, atau e-commerce adalah lingkungan digital yang memungkinkan transaksi komersial terjadi di antara banyak organisasi dan individu. Jadi, segala transaksi berhubungan dengan internet dan Web.
Pertumbuhan dan perkembangan E-commerce terus terjadi, baik individu atau perusahaan akan beralih menggunakan Internet untuk melakukan perdagangan dengan lebih banyak barang dan jasa yang dijual secara online dan lebih banyak rumah tangga yang mulai menggunakan telekomunikasi broadband. Industri beralih ke E-commerce, seperti travel, music, hiburan, pendidikan juga keuangan.
MENGAPA E-COMMERCE BERBEDA?
Tabel 8 Keunikan Layanan Teknologi E-Commerce


DIMENSI TEKNOLOGI E-COMMERCE

SIGNIFIKANSI BISNIS
Tak terbatas oleh tempat, jarak dan waktu
(Ubiquity)
E-commerce memungkinkan kita berbelanja dimana saja, dan kapan saja karena marketspace bukan lagi berarti tempat bertemunya penjual dan pembeli, tapi melintas batas tradisional, bahkan batas geografis sekalipun. Biaya untuk berbelanja akan lebih hemat.
Jangkauan Global
(Global reach)
Memungkinkan transaksi komersial melintasi batas-batas budaya dan negara dengan kenyamanan yang lebih tinggi dan biaya yang lebih efektif daripada dalam suatu sistem perdagangan yang tradisional. Akibatnya, ukuran pasar potensial untuk pedagang e-commerce secara kasar sama dengan ukuran populasi online dunia.
Standar Universal
(Universal standards)
Standar teknik untuk melakukan e-commerce merupakan standar universal, karena menggunakan internet. Keuntungannya :
a.       Bagi produsen akan menekan biaya masuk pasar (market entry cost)—biaya yang harus dikeluarkan oleh penjual untuk membawa barangnya ke pasar

b.      Bagi konsumen, standar universal mengurangi biaya pencarian (search cost)—usaha yang dibutuhkan untuk mendapatkan barang sesuai keinginan mereka
Multifungsi/ Multi-manfaat
(Richness)

Isi dari suatu pesan yang digunakan dalam marketing disajikan secara beragam, melalui video, audio, dan pesan lainnya.
Keinteraktifan (Interactivity)
memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah (interaksi yang interaktif) antara penjual dan konsumen.
Kepadatan Informasi
(Information Density)
Biaya untuk mengakses informasi, menyimpan, dan berkomunikasi akan dapat ditekan, namun tetap menjaga keakuratan.
Personalisasi/Penyesuaian
(Personalization/
Customization)
Personalisasi: Pedagang dapat memberikan pesan pemasaran kepada pelanggan sesuai kualifikasi yang diinginkan
Penyesuaian : memudahkan dalam mengubah barang atau jasa yang dijual sesuai dengan preferensi pengguna atau perilaku yang ia tunjukkan sebelumnya. Contoh : harga, warna, dll
Teknologi Sosial
(Social Technology)
Model bisnis dimana dapat menghubungkan antara bisnis dengan akun media sosial

Mengelola Pengetahuan

A. BIDANG MANAJEMEN PENGETAHUAN
TABEL ALASAN PENTINGNYA DIMENSI PENGETAHUAN
PENGETAHUAN SEBAGAI ASET PERUSAHAAN
1.      Pengetahuan adalah asset tak berwujud
2.      Perubahan data menjadi pengetahuan dan informasi yang berguna memerlukan penggunaan sumber daya organisasional
3.      Pengetahuan bukan merupakan subjek dari the law of diminishing return (hukum hasil yang semakin berkurang) dalam hal asset fisik, tapi pada jaringan, nilainya akan semakin bertambah seiring dengan banyaknya pengetahuan yang dibagikan oleh manusia.
PERUSAHAAN MEMILIKI BENTUK YANG BERBEDA
1.      Pengetahuan dapat bersifat tersirat tetapi juga bersifat ekplisit (dikodifikasikan).
2.      Pengetahuan meliputi cara melakukan sesuatu, keterampilan, dan keahlian.
3.      Pengetahuan meliputi cara mengikuti suatu prosedur.
4.      Pengetahuan meliputi alasan mengapa, bukan sekadar kapan, sesuatu terjadi (kausalitas).
PERUSAHAAN MEMILIKI LOKASI
1.      Pengetahuan adalah peristiwa kognitif yang melibatkan model dan pemetaan pikiran orang.
2.      Pengetahuan memiliki basis sosial dan individual.
3.      Pengetahuan bersifat “melekat” (sulit digerakkan), letaknya pasti (menyatu dengan budaya perusahaan tertentu),  dankontekstual (hanya tepat digunakan pada situasi tertentu).
PENGETAHUAN TERGANTUNG SITUASI/ SITUASIONAL
1.      Pengetahuan bersifat kondisional: Mengetahui kapan saat prosedur diterapkan sama pentingnya dengan mengetahui prosedur itu sendiri (kondisional)
2.      Pengetahuan berkaitan dengan konteks: Kamu harus tahu bagaimana menggunakan perangkat tertentu dan pada situasi seperti apa Kamu dapat menggunakannya.

Tingkatan Pengambilan Keputusan

A. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN SISTEM INFORMASI
 Jenis keputusan :
Keputusan tidak terstruktur (unstructured decision) adalah keputusan yang pengambilan keputusannya harus memberikan penilaian, evaluasi, dan pengertian untuk memecahkan masalahnya. Level : Middle management, management operational
Keputusan terstruktur (structured decision), sebaliknya, sifatnya berulang dan rutin, dan melibatkan prosedur yang jelas dalam menanganinya, sehingga tidak perlu diperlakukan seakan-akan masih baru. Level : Senior executive
Keputusan Semi Terstruktur (semistructured) dimana hanya beberapa permasalahan memiliki jalan cepat dalam penyelesaian masalah yang sesuai prosedur.
Kecerdasan (intelligence) terdiri atas mengumpulkan, mengidentifikasi dan memahami masalah yang terjadi pada organisasi. Mengapa masalah itu terjadi, di mana, dan akibat apa yang dialami perusahaan.
Rancangan (design) melibatkan identifikasi dan pencarian berbagai solusi masalah.
Pilihan (choice) adalah tentang memilih alternatif solusi yang ada.
Implementasi (implementation) adalah tentang membuat alternatif yang dipilih dapat bekerja, dan tetap mengawasi seberapa baik kerja solusi tersebut

Membangun Sistem Informasi

PENGEMBANGAN SISTEM DAN PERUBAHAN DALAM PERUSAHAAN
4 Bentuk perubahan yang disebabkan oleh teknologi informasi yaitu:
Automation atau Otomatisasi
Merupakan bentuk paling umum dari perubahan teknologi informasi, dimana  penerapan pertama untuk membantu para karyawan melakukan tugas-tugas mereka secara lebih efisien dan efektif
Rationalization atau Rasionalisasi
Perubahan yang lebih mendalam dan langsung mengikuti proses otomatisasi. Ketika terjadi penyempitan dalam rangkaian produksi karena proses otomatisasi, maka imbasnya rangkaian prosedur yang terstruktur sebelumnya menjadi sangat menyulitkan.
Business process redesign atau Perancangan ulang susunan proses bisnis / Merekayasa ulang proses bisnis
Langkahnya : proses-proses bisnis dianalisis, disederhanakan, dan dirancang ulang
Akibat dari perubahan yang lebih radikal yaitu : paradigm shift atau pergeseran pola berfikir/ paradigm. Dimana dapat mengubah mindset tentang kebiasaan perusahaan dan organisasi.
MENDESAIN ULANG PROSES BISNIS
BPM (Business process management) menawarkan beragam jenis alat dan metodologi dalam menganalisis proses bisnis. Langkahnya :
Identifikasikan proses yang akan dirubah
Analisis proses yang ada
Rancang ulang/ Rekayasa proses baru.
Implementasikan proses yang baru
Mengontrol secara terus menerus

MANAGING PROJECT

Ada tingkat kegagalan yang sangat tinggi antara proyek-proyek sistem informasi. Di hampir setiap organisasi, proyek sistem informasi perlu lebih banyak waktu dan uang dalam pelakasanaannya daripada pengantisipasian atau system tidak bekerja sesuai harapan .
PENCAPAIAN PROYEK YANG MUDAH DAN KEGAGALAN SISTEM
Akibat yang ditimbulkan jika pengembangan proyek system tidak dikelola dengan baik, diantaranya :
Biaya yang jauh melebihi anggaran
Waktu selip yang tak terduga
Kinerja teknis kurang dari yang diharapkan
Kegagalan untuk mendapatkan manfaat yang diharapkan
MANAJEMEN PROYEK YANG OBJEKTIF
Proyek adalah serangkaian rencana kegiatan terkait untuk mencapai tujuan bisnis tertentu. Proyek sistem informasi termasuk pengembangan sistem informasi baru, peningkatan sistem yang ada, atau upgrade atau penggantian infrastruktur teknologi informasi perusahaan / IT
Manajemen proyek mengacu pada penerapan pengetahuan, keterampilan, peralatan, dan
teknik untuk mencapai target tertentu dalam anggaran dan waktu yang ditentukan. Kegiatan manajemen proyek termasuk perencanaan pekerjaan, menilai resiko, memperkirakan sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan, pengorganisasian pekerjaan, memperoleh sumber daya manusia dan material, menetapkan tugas, mengarahkan, mengendalikan pelaksanaan proyek, melaporkan kemajuan, dan menganalisis hasil.
Manajemen proyek untuk sistem informasi harus berurusan dengan lima variabel utama: ruang lingkup, waktu, biaya, kualitas, dan risiko.

MENGELOLA SYSTEM GLOBAL

PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI SECARA INTERNASIONAL
Tatanan dunia baru berpengaruh terhadap banyak sekali perusahaan nasional, industri internasional, dan perekonomian internasional oleh para politikus setempat. Banyak perusahaan lokal akan tergantikan dengan perusahaan yang memiliki jaringan yang dapat bertumbuh pesat yang dapat melintasi batas antarnegara. Pertumbuhan perdagangan internasional telah mengubah perekonomian lokal di seluruh dunia dengan begitu hebatnya
MEMBANGUN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI INTERNASIONAL
Arsitektur sistem informasi internasional (internasional informasi system architecture) terdiri atas sistem informasi dasar yang dibutuhkan oleh organisasi dalam mengoordinasikan perdagangan dunia dan bebagai aktivitas lainnya. Dimensi utama untuk mengembangkan arsitektur sistem informasi internasional dalam lingkungan global adalah strategi global yang perusahaan, struktur organisasi, manajemen dan proses bisnis, dan platform teknologi.
Strategi dasar yang perlu diikuti saat membuat sebuah sistem internasional adalah memahami lingkungan global dimana perusahaan beroperasi. Artinya, diperlukan pemahaman tentang kekuatan pasar secara keseluruhan atau penggerak bisnis , yang mendorong anda ke arah kompetisi global.
Penggerak bisnis (business driver) adalah kekuatan dalam lingkungan yang harus direspon perusahaan dan yang memengaruhi arah gerak dari perusahaan sendiri.
LINGKUNGAN GLOBAL : PENGGERAK DAN TANTANGAN BISNIS
FAKTOR BUDAYA: komunikasi global dan transportasi teknologi, pengembang budaya global, munculnya norma norma sosial global, stabilitas politik, basis pengetahuan global.
FAKTOR BISNIS YANG SPESIFIK: pasar global, produksi dan operasi global, koordinasi global, global workforce, ekonomi bersekala global.